Wednesday 11 October 2017

~ Kematian~

KEMATIAN sering dianggap sbg peristiwa menakutkan, bahkn mungkin paling mengerikan dlm setiap fikiran makhluk yang bernyawa yg bernama manusia...
Dlm pengalaman hidup manusia, kematian selalu menjadi bentuk pengalaman terburuk...kerana kematian sering menitiskan air mata kesedihan, kepiluan, bahkn kekecewaan..
Di sini, kematian sering dianggap sbg pengakhir dari segalanya.. satu tanggapan yang salah dan tidak benar sebenarnya...
Setiap individu pasti akan merasakan mati...Ungkapan tersebut banyak muncul dalam ayat2 Al-Quran, di antaranya Surat Ali Imran: 185, Al-Anbiya: 35, dan Al-Ankabut: 57. Hal itu dpt dijadikn sebagai peringatan bagi setiap makhluk yg bernafas, juga sebagai ketegasan Al-Quran bahawa kematian adalah kemutlakan dan ketetapan yang harus terjadi. Bukankah kehidupan adalah permulaan menuju sebuah kematian??
Kematian memang merupakn sebuah misteri Ilahi. Misteri yg teramat sulit jika hanya difikir rasional dan mengandaikan hal2 yg bersifat ghaib. Tidak seorang pun yg tahu akn proses kematian, apalagi untuk memajukn atau mengakhirkan waktu kematian itu sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam Al-A'raf: 34,
"Tiap umat memiliki batas waktu (ajal); apabila telah datang waktunya (kematian/ajal) mereka tidak dapat melewatkannya barang sesaat pun malahan tidak akan dapat pula mempercepatkannya walau sedetik".
Kematian adalah salah satu dari sekian banyak senario yang ditetapkan oleh Allah SWT di samping perjodohan,kebahgiaan, dan kecelakaan manusia. Pengakuan akn masalah tersebut harus dilandasi keimanan yg merupakan asas keyakinan dan kepercayaan bagi para muttaqin.
Kejadian kematian adalah sebahagian dari kejadian ghaib milik Allah dan bagi setiap individu bertakwa menjadi keharusan untuk mengimaninya (Al-Baqarah: 2).
Berbagai dalil dari setiap ajaran agama mengakui akn datangnya kematian pada tiap2 makhluk yg hidup. Namun anehnya, banyak orang2 yg jika diamati dari tingkah lakunya seolah-olah mereka tidak akan merasai mati.
Ini dpt di lihat dari beberapa orang yg begitu "gigihnya" mencari, mengumpul, menunjuk-nunjuk, bahkan menghitung-hitung hartanya setiap hari. Selain itu, banyak di antara mereka yang begitu bangganya dgn kehidupan yg bermegah-megahan, berfoya-foya mahupun kehidupan yg dipenuhi kegemerlapan duniawi lainnya yg pada hakikatnya bersifat sementara sahaja...
Akibat dari sikap seperti itu.. menunjukkan kealpaan mereka atau bahkan sengaja melupakan kehidupan yg akn muncul setelah kehidupan di dunia ini berakhir. Sedangkn Allah menciptakan kehidupan manusia di dunia dlm posisi baik mahupun buruk merupakan ujian utk kelulusan menghadapi kehidupan seterusnya .Dan ukuran kebahagian mereka kelak ditentukan berlandaskan segala amalan mereka hari ini...

No comments:

Post a Comment