Damai sungguh dengar kicauan burung sedang zikrullah. Terasa tenangnya menusuk kalbu.
All Praises to ALLAH 'ala kulli hal.
Hari-hari, senantiasa zikir fikir.Rasa takutnya nak kembali nanti. Hati tidak sabar-sabar lagi ingin pulang kepadaNya, tapi jiwa resah, amal perlu ditingkatkan, ditambah lagi.Terlalu sedikit rasanya. Diri terlalu risau dengan dunia yang serba mencabar ini. Risau juga dengan taklifan yang ALLAH beri. Yang dinamakan amanah itu suatu yang berat. Amanah ada pada diri sendiri, pada keluarga, ibu bapa,, teman-teman, masyarkat, negara, agama dan juga of course pada PENCIPTA.
Lihat sahaja Allah menciptakan makhluknya dengan pelbagai hikmah, juga wazifah tersendiri. Bukan saja-saja malah jauh dari sia-sia. Allah ciptakan pokok ada tujuannya, binatang, tumbuh-tumbuhan yang lain serta pelbagai lagi makhluk yang Allah ciptakan. Di alam ghaib pula terdapat, malaikat , jin dan syaitan.Mereka juga punyai tugas tertentu.
Dan wujudnya kita sebagai manusia sudah pasti tidak terlepas dari tugas tertentu juga. Apa tugas kita? Tidak lain tidak bukan untuk terus beribadah kepada ALLAH, Rabb yang menciptakan sekalian makhluk yang ada di 'alam ini. Manusia itu ciptaan istimewa, bersamanya ALLAH ciptakan aqal untuk membezakan dari makhluk lain. Bersamanya ALLAH ciptakan peluang keemasan, ada gandaan pahala dan juga sebaliknya.
Manusia juga punyai taklifan dan amanah yang sangat berat. Amanah yang mana sedang makhluk lain tidak mampu memikulnya, tapi manusia itu dengan yakinnya berkata, aku mampu memikul amanah itu. Siapa manusia itu? Ia adalah kita.
Firman Allah SWT maksudnya:
Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Surah Al-Hasyr, 59:21)
ALLAH, sungguh berani manusia itu.
Imanku,
Bangkitlah dikau, Level mu ku tahu, bertambah dan berkurang, Kadang-kadang hati boleh jadi down,
jiwa resah gelisah,Fikir tentang duniaku,Apakah telah ku gunakan ia sebagai medan terbaik untuk pulang ke kampungku, yakni kampung akhirat, yang kekal abadie.
Tapi sepertimana pesan sahibah,..jua ia adalah bicara dari Rabb "Lihatlah dunia dari jendela akhirat"
Allah...Rasa terlalu kerdil dah haqir,Dunia itu hanya tempat singgah sahaja,Kautlah banyak bekalnya, Agar boleh diguna,Di akhirat sana.
Sama-sama kita doa:
Ya Allah , Tuhanku yang menciptakan ku ,jua seluruhnya, Ku pohon , ku hajat letakkan dunia itu ditanganku, bukan dihatiku, agar aku tidak teracun, sakit dek penangan dunia, tapi biar menderita kalbuku kerana fikirkan akhiratMU.Aamin ya Rabbal 'alamin.
No comments:
Post a Comment