“Ya Allah, ya Tuhanku! Janganlah Kau uji hambaMu yang lemah ini dengan ujian yang berat sehingga tidak mampu untukku memikulnya...
Ya Rabbi, tolonglah hambaMu ini menjadi seorang yang kuat, sabar dan tabah dalam menghadapi dugaan hidup.
Ya Allah! Kuatkanlah hati hambaMu ini, hanya kepadaMu ku abdikan diri dan hanya kepadaMu jua ku memohon pertolongan…”
Dihentam Badai
Mungkin di saat ini, di saat orang yang membaca artikel ini sedang berada dalam samudera kesedihan dan kedukaan. Hentaman badai angin taufan ujian terus menimpa dan melanda hebat, membuatkan diri seakan bergoyang.Terasa hati tidak mampu lagi bertahan. Dugaan demi dugaan yang datang seakan menggugat rasa kekuatan iman. Buntu. Keliru. Semua perasaan sedih dan duka menjadi satu. Membuatkan dunia terasa seakan-akan berputar. Gelap.Namun….Dalam keadaan yang sedemikian, jauh di sudut hati kecil itu masih sempat merintih. Masih ingin menagih. Tidak tersedar air mata jatuh bercucuran…Dalam keadaan itu kita terasa lelah, telah hilang segala semangat, harapan dan impian maka perlahan-lahan hati kecil itu menyeru asma agungNYA...
"Allahuakbar…Allah Maha Besar…betapa kerdilnya diri ini, diuji sedikit sudah mula mengaduh dan mengalah…"
"Subhanallah…Maha Suci Allah…betapa Engkau ingin menguji tahap kesabaran, rasa ketulusan dan keikhlasan hambaMu ini, apakah masih menyakini biarpun rasa pedih memenuhi segenap ruang hati…"
Sesungguhnya tika ini, tiada yang dapat kita rasai kecuali rasa PASRAH kepada Ilahi. Di saat ini jualah, hati kita terusik dengan rasa penyerahan diri sepenuhnya kepada kuasa yang Maha Agung.
Semuanya tertumpu kepada DIA…
Muhasabahkan Diri
Duduklah sejenak, sambil renungi dan muhasabahkan diri.Mungkin iman kita di saat ini ibarat sebuah handphone yang terlalu ‘low’ baterinya. Tetapi, kita masih punya masa untuk mengecasnya kembali.‘Caj lah’ iman dengan perlahan-lahan bibir mengalunkan kalimah zikrullah. Itulah ubat hati yang paling mujarab tika ini…
Firman Allah Ta’ala yang bermaksud:
“Iaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingati Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingati Allah jualah hati akan merasa tenang dan tenteram” (Ar-Ra’du:28)
Sememangnya, kita cuma sang hamba. DIA berhak menguji dan memberi ujian selayaknya status kita sebagai hamba.Menyedari diri kita teramat lemah, maka carilah kekuatan itu kembali dengan mendekatkan diri kepada Sang Agung, Maha Berkuasa dan Maha Besar serta Maha Mengetahui segala kedukaan dan lara yang kita rasai saat ini.Renungi dan hayati di dalam kalamNya yang bemaksud:“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi” (Ghafir:55)
“Bersabarlah. Dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.” (An-Nahl: 127)
Didikan Sabar Melalui Mehnah Ujian
Sifat sabar sememangnya tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, ia tidak mencukupi hanya dengan membaca buku dan menatap kitab tentang sabar semata-mata tetapi sabar itu hanya dapat dididik dengan mehnah ujian yang DIA berikan kepada kita.Apakah sama kita membaca dan mendengar kisah hidup orang lain yang ditimpa pelbagai musibah dan bencana dan kita kata bahawa jika kita duduk di tempatnya kita boleh bersabar sepertinya??
Tidak mungkin dan tidak mampu untuk kita berkata sedemikian melainkan kita sendiri yang apabila ditimpakan ujian tersebut, diri kita yang akan mempraktikkan sifat sabar itu.Dan sejauh mana kesabaran kita itu, hanya hati kita jualah yang mendidiknya.Apakah kita ingin berlapang dada menerima setiap dugaanNya atau semakin menyempitkan dada? Apakah kita ingin memerhati dan merenungi hikmah di sebalik ujianNya ataupun hanya ingin merintih-rintih dan mengaduh atas derita tersebut?Semuanya terpulang pada diri sendiri.
Hakikat sabar sememangnya sukar untuk diabadikan di dalam diri kecuali hanya orang-orang yang beriman, teguh dan menyakini setiap apa yang terjadi sesungguhnya semua itu datang dari Ilahi, yang ingin menguji tahap keimanan dan keikhlasan kita padaNya.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
No comments:
Post a Comment